Pages

Thursday, February 28, 2013

Suwarsih,S.Pd,M.Pd GURU INDONESIA

BARANG BEKAS

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MURAH

(Suwarsih,S.Pd,M.Pd)





PENDAHULUAN

Program Better Education Tthrough Reformed Management and Universal

Teacher Upgrading (BERMUTU) adalah program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan. Adapun tujuan kegiatannya antara lain untuk

meningkatkan kinerja guru. Kriteria tercapainya indikator kinerja guru

ditandai dengan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang baik,

jika peserta didik mengalami dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Di Kabupaten Grobogan jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 108

sekolah, belum semua sekolah mempunyai laboratorium IPA terutama

sekolah swasta. Guru selalu beralasan tidak ada laboratorium dan

alat-alat untuk eksperimen. Sehingga guru mengajar menggunakan model

konvensional yaitu dengan metode ceramah dan peserta didik mencatat

dan tidak menggunakan alat bantu mengajar yaitu media pembelajaran.

Pertanyaan yang muncul "mengapa penggunaan media belum berkembang dan

mengapa kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran masih

rendah".

KAJIAN TEORI

Gagne (dalam Sadiman, 1994:2) mengartikan media sebagai berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Sementara itu Briggs (dalam Sadiman,1994:2) mengatakan bahwa media

sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya

proses belajar terjadi, dan Wong ( dalam Sadiman,1994:2) menafsirkan

media sebagai alat atau mekanisme untuk menyalurkan pesan ke indra

peserta didik.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

diri peserta didik. Media dapat dirancang sendiri oleh guru dengan

memperhatikan : 1) karakteristik materi ajar; 2) karakteristik peserta

didik; 3) kondisi sekolah; 4) kemampuan guru. Guru yang kreatif dan

inovatif akan selalu membelajarkan peserta didiknya dengan metode,

strategi, dan media yang berwariasi. Media pembelajaran bukan barang

mewah yang harus dibeli di toko, media pembelajaran dapat dirancang

sesederhana mungkin, yang terpenting adalah manfaat media bagi

pembelajaran tersebut.

Menurut Edgar Dale manusia pada hakekatnya dapat belajar melalui enam

tingkatan,yaitu 10% dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar,

30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70

% dari apa dikatakan, dan 90 % dari apa dikatakan dan dilakukan.

Ada sebuah filosfi Cina mengatakan bahwa; saya dengar, saya lupa; saya

lihat, saya ingat; saya lakukan, saya paham. Dilihat dari proses

belajar mangajar, media mempunyai fungsi untuk menghindari hambatan

komunikasi dalam kegiatan belajar mangajar, secara garis besar peranan

media antara lain: 1) Menghindari terjadinya verbalisme;

2)Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 3) Membangkitkan minat atau

motivasi; 4) Meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) Merangsang

peserta didik untuk belajar; 6) Media memberikan pengalaman yang

menyeluruh (komprehensip) dari yang kongkrit ke yang abstrak.

PEMECAHAN MASALAH

Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan-bahan bekas yang ada di

sekitar sekolah atau barang yang dikenal oleh peserta didik. Bagi

sekolah yang belum mempunyai laboratorium IPA dapat memanfaatkan

barang bekas sebagai media pembelajaran yang murah sebagai pengganti

alat eksperimen. Misal untuk membelajarkan materi kalor khususnya Azas

Black guru dapat menggunakan bekas tempat Pop Mie sebagai pengganti

kalorimeter .

Contoh :

Kalorimeter Pop Mie

Bekas tempat Pop Mie banyak berada di masyarakat, selama ini bekas

tempat Pop Mie hanya buang begitu saja oleh penggunannya. Seorang guru

yang kreatif dapat memanfaatkan barang bekas tersebut sebagai media

pembelajaran bahkan sebagai alat eksperimen pengganti kalorimeter.

Bahan yang diperlukan :

a. Bekas tempat POP Mie sebanyak 2 buah, satu ukuran besar yang lain

ukuran kecil.

b. Termometer Celcius

c. Sterofom ( pembungkus barang elektronik )

d. Pasir.

e. Garam dapur



Cara membuat :

a. Tempat Pop Mie disusun sedemikian rupa seperti gambar berikut:







b. Potong sterofon bekas berbentuk bulat sebagai tutup tempat Pop Mie







c. Lubangi sterofom yang berbentuk bulat tadi sebesar ukuran termometer





d. Selanjutnya gambar (a) dan (c) digabungkan







e. Apabila kalorimeter sederhana akan digunakan, termometer dapat

dimasukan ke dalam lubang yang telah dibuat pada sterofom.

f. Masukan campuran garam dan pasir setinggi bekas tempat PopMie besar

disela-sela antara tempat Pop Mie besar dan tempat Pop Mie kecil







g. Masukan zat yang akan diukur dalam tempat pop mie kecil ( yang

berada di dalam)

h. Termometer pada kalorimeter ini mempunyai dua fungsi yaitu sebagai

pengukur suhu dan pengaduk.

i. Garam dan pasir berfungsi sebagai penyekat sekaligus sebagai

isolator antara tekanan udara luar sistem dan dalam sistem.













Cara penggunaan :

a. Masukan zat yang akan di ukur perubahan suhu dalan tempat Pop Mie

yang bagian dalam ( yang kecil)

b. Pasir dicampur dengan garam dimasukan dalam tempat Pop Mie, karena

garam dan pasir berfungsi sebagai isolator atau dinding adiabatis

antara kedua tempat Pop Mie

c. Tutup tempat Pop Mie dengan strerofom yang sudah dilubangi dan

dipasang termometer.

d. Catat suhu awal masing-masing zat( zat yang akan dicampur ).

e. Masukkan kedua zat ke dalam kalorimeter sederhana.

f. Aduk pelan-pelan dengan termometer.

g. Catat suhu campuran (saat suhu campuran sudah stabil).



Hasil Pengamatan

Dari pengamatan supervisi di kelas guru mengajar menggunakan Media

ternyata ada beberapa peningkatan, antara lain :

1. Motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran meningkat

2. Perhatian peserta didik pada pembelajaran miningkat

3. Peserta didik lebih kreatif

4. Hasil belajar meningkat

































BARANG BEKAS

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MURAH

(Suwarsih,S.Pd,M.Pd)





PENDAHULUAN

Program Better Education Tthrough Reformed Management and Universal

Teacher Upgrading (BERMUTU) adalah program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan. Adapun tujuan kegiatannya antara lain untuk

meningkatkan kinerja guru. Kriteria tercapainya indikator kinerja guru

ditandai dengan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang baik,

jika peserta didik mengalami dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Di Kabupaten Grobogan jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 108

sekolah, belum semua sekolah mempunyai laboratorium IPA terutama

sekolah swasta. Guru selalu beralasan tidak ada laboratorium dan

alat-alat untuk eksperimen. Sehingga guru mengajar menggunakan model

konvensional yaitu dengan metode ceramah dan peserta didik mencatat

dan tidak menggunakan alat bantu mengajar yaitu media pembelajaran.

Pertanyaan yang muncul "mengapa penggunaan media belum berkembang dan

mengapa kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran masih

rendah".

KAJIAN TEORI

Gagne (dalam Sadiman, 1994:2) mengartikan media sebagai berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Sementara itu Briggs (dalam Sadiman,1994:2) mengatakan bahwa media

sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya

proses belajar terjadi, dan Wong ( dalam Sadiman,1994:2) menafsirkan

media sebagai alat atau mekanisme untuk menyalurkan pesan ke indra

peserta didik.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

diri peserta didik. Media dapat dirancang sendiri oleh guru dengan

memperhatikan : 1) karakteristik materi ajar; 2) karakteristik peserta

didik; 3) kondisi sekolah; 4) kemampuan guru. Guru yang kreatif dan

inovatif akan selalu membelajarkan peserta didiknya dengan metode,

strategi, dan media yang berwariasi. Media pembelajaran bukan barang

mewah yang harus dibeli di toko, media pembelajaran dapat dirancang

sesederhana mungkin, yang terpenting adalah manfaat media bagi

pembelajaran tersebut.

Menurut Edgar Dale manusia pada hakekatnya dapat belajar melalui enam

tingkatan,yaitu 10% dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar,

30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70

% dari apa dikatakan, dan 90 % dari apa dikatakan dan dilakukan.

Ada sebuah filosfi Cina mengatakan bahwa; saya dengar, saya lupa; saya

lihat, saya ingat; saya lakukan, saya paham. Dilihat dari proses

belajar mangajar, media mempunyai fungsi untuk menghindari hambatan

komunikasi dalam kegiatan belajar mangajar, secara garis besar peranan

media antara lain: 1) Menghindari terjadinya verbalisme;

2)Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 3) Membangkitkan minat atau

motivasi; 4) Meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) Merangsang

peserta didik untuk belajar; 6) Media memberikan pengalaman yang

menyeluruh (komprehensip) dari yang kongkrit ke yang abstrak.

PEMECAHAN MASALAH

Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan-bahan bekas yang ada di

sekitar sekolah atau barang yang dikenal oleh peserta didik. Bagi

sekolah yang belum mempunyai laboratorium IPA dapat memanfaatkan

barang bekas sebagai media pembelajaran yang murah sebagai pengganti

alat eksperimen. Misal untuk membelajarkan materi kalor khususnya Azas

Black guru dapat menggunakan bekas tempat Pop Mie sebagai pengganti

kalorimeter .

Contoh :

Kalorimeter Pop Mie

Bekas tempat Pop Mie banyak berada di masyarakat, selama ini bekas

tempat Pop Mie hanya buang begitu saja oleh penggunannya. Seorang guru

yang kreatif dapat memanfaatkan barang bekas tersebut sebagai media

pembelajaran bahkan sebagai alat eksperimen pengganti kalorimeter.

Bahan yang diperlukan :

a. Bekas tempat POP Mie sebanyak 2 buah, satu ukuran besar yang lain

ukuran kecil.

b. Termometer Celcius

c. Sterofom ( pembungkus barang elektronik )

d. Pasir.

e. Garam dapur



Cara membuat :

a. Tempat Pop Mie disusun sedemikian rupa seperti gambar berikut:







b. Potong sterofon bekas berbentuk bulat sebagai tutup tempat Pop Mie







c. Lubangi sterofom yang berbentuk bulat tadi sebesar ukuran termometer





d. Selanjutnya gambar (a) dan (c) digabungkan







e. Apabila kalorimeter sederhana akan digunakan, termometer dapat

dimasukan ke dalam lubang yang telah dibuat pada sterofom.

f. Masukan campuran garam dan pasir setinggi bekas tempat PopMie besar

disela-sela antara tempat Pop Mie besar dan tempat Pop Mie kecil







g. Masukan zat yang akan diukur dalam tempat pop mie kecil ( yang

berada di dalam)

h. Termometer pada kalorimeter ini mempunyai dua fungsi yaitu sebagai

pengukur suhu dan pengaduk.

i. Garam dan pasir berfungsi sebagai penyekat sekaligus sebagai

isolator antara tekanan udara luar sistem dan dalam sistem.













Cara penggunaan :

a. Masukan zat yang akan di ukur perubahan suhu dalan tempat Pop Mie

yang bagian dalam ( yang kecil)

b. Pasir dicampur dengan garam dimasukan dalam tempat Pop Mie, karena

garam dan pasir berfungsi sebagai isolator atau dinding adiabatis

antara kedua tempat Pop Mie

c. Tutup tempat Pop Mie dengan strerofom yang sudah dilubangi dan

dipasang termometer.

d. Catat suhu awal masing-masing zat( zat yang akan dicampur ).

e. Masukkan kedua zat ke dalam kalorimeter sederhana.

f. Aduk pelan-pelan dengan termometer.

g. Catat suhu campuran (saat suhu campuran sudah stabil).



Hasil Pengamatan

Dari pengamatan supervisi di kelas guru mengajar menggunakan Media

ternyata ada beberapa peningkatan, antara lain :

1. Motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran meningkat

2. Perhatian peserta didik pada pembelajaran miningkat

3. Peserta didik lebih kreatif

4. Hasil belajar meningkat











BARANG BEKAS

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MURAH

(Suwarsih,S.Pd,M.Pd)





PENDAHULUAN

Program Better Education Tthrough Reformed Management and Universal

Teacher Upgrading (BERMUTU) adalah program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan. Adapun tujuan kegiatannya antara lain untuk

meningkatkan kinerja guru. Kriteria tercapainya indikator kinerja guru

ditandai dengan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang baik,

jika peserta didik mengalami dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Di Kabupaten Grobogan jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 108

sekolah, belum semua sekolah mempunyai laboratorium IPA terutama

sekolah swasta. Guru selalu beralasan tidak ada laboratorium dan

alat-alat untuk eksperimen. Sehingga guru mengajar menggunakan model

konvensional yaitu dengan metode ceramah dan peserta didik mencatat

dan tidak menggunakan alat bantu mengajar yaitu media pembelajaran.

Pertanyaan yang muncul "mengapa penggunaan media belum berkembang dan

mengapa kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran masih

rendah".

KAJIAN TEORI

Gagne (dalam Sadiman, 1994:2) mengartikan media sebagai berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Sementara itu Briggs (dalam Sadiman,1994:2) mengatakan bahwa media

sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya

proses belajar terjadi, dan Wong ( dalam Sadiman,1994:2) menafsirkan

media sebagai alat atau mekanisme untuk menyalurkan pesan ke indra

peserta didik.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

diri peserta didik. Media dapat dirancang sendiri oleh guru dengan

memperhatikan : 1) karakteristik materi ajar; 2) karakteristik peserta

didik; 3) kondisi sekolah; 4) kemampuan guru. Guru yang kreatif dan

inovatif akan selalu membelajarkan peserta didiknya dengan metode,

strategi, dan media yang berwariasi. Media pembelajaran bukan barang

mewah yang harus dibeli di toko, media pembelajaran dapat dirancang

sesederhana mungkin, yang terpenting adalah manfaat media bagi

pembelajaran tersebut.

Menurut Edgar Dale manusia pada hakekatnya dapat belajar melalui enam

tingkatan,yaitu 10% dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar,

30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70

% dari apa dikatakan, dan 90 % dari apa dikatakan dan dilakukan.

Ada sebuah filosfi Cina mengatakan bahwa; saya dengar, saya lupa; saya

lihat, saya ingat; saya lakukan, saya paham. Dilihat dari proses

belajar mangajar, media mempunyai fungsi untuk menghindari hambatan

komunikasi dalam kegiatan belajar mangajar, secara garis besar peranan

media antara lain: 1) Menghindari terjadinya verbalisme;

2)Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 3) Membangkitkan minat atau

motivasi; 4) Meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) Merangsang

peserta didik untuk belajar; 6) Media memberikan pengalaman yang

menyeluruh (komprehensip) dari yang kongkrit ke yang abstrak.

PEMECAHAN MASALAH

Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan-bahan bekas yang ada di

sekitar sekolah atau barang yang dikenal oleh peserta didik. Bagi

sekolah yang belum mempunyai laboratorium IPA dapat memanfaatkan

barang bekas sebagai media pembelajaran yang murah sebagai pengganti

alat eksperimen. Misal untuk membelajarkan materi kalor khususnya Azas

Black guru dapat menggunakan bekas tempat Pop Mie sebagai pengganti

kalorimeter .

Contoh :

Kalorimeter Pop Mie

Bekas tempat Pop Mie banyak berada di masyarakat, selama ini bekas

tempat Pop Mie hanya buang begitu saja oleh penggunannya. Seorang guru

yang kreatif dapat memanfaatkan barang bekas tersebut sebagai media

pembelajaran bahkan sebagai alat eksperimen pengganti kalorimeter.

Bahan yang diperlukan :

a. Bekas tempat POP Mie sebanyak 2 buah, satu ukuran besar yang lain

ukuran kecil.

b. Termometer Celcius

c. Sterofom ( pembungkus barang elektronik )

d. Pasir.

e. Garam dapur



Cara membuat :

a. Tempat Pop Mie disusun sedemikian rupa seperti gambar berikut:







b. Potong sterofon bekas berbentuk bulat sebagai tutup tempat Pop Mie







c. Lubangi sterofom yang berbentuk bulat tadi sebesar ukuran termometer





d. Selanjutnya gambar (a) dan (c) digabungkan







e. Apabila kalorimeter sederhana akan digunakan, termometer dapat

dimasukan ke dalam lubang yang telah dibuat pada sterofom.

f. Masukan campuran garam dan pasir setinggi bekas tempat PopMie besar

disela-sela antara tempat Pop Mie besar dan tempat Pop Mie kecil







g. Masukan zat yang akan diukur dalam tempat pop mie kecil ( yang

berada di dalam)

h. Termometer pada kalorimeter ini mempunyai dua fungsi yaitu sebagai

pengukur suhu dan pengaduk.

i. Garam dan pasir berfungsi sebagai penyekat sekaligus sebagai

isolator antara tekanan udara luar sistem dan dalam sistem.













Cara penggunaan :

a. Masukan zat yang akan di ukur perubahan suhu dalan tempat Pop Mie

yang bagian dalam ( yang kecil)

b. Pasir dicampur dengan garam dimasukan dalam tempat Pop Mie, karena

garam dan pasir berfungsi sebagai isolator atau dinding adiabatis

antara kedua tempat Pop Mie

c. Tutup tempat Pop Mie dengan strerofom yang sudah dilubangi dan

dipasang termometer.

d. Catat suhu awal masing-masing zat( zat yang akan dicampur ).

e. Masukkan kedua zat ke dalam kalorimeter sederhana.

f. Aduk pelan-pelan dengan termometer.

g. Catat suhu campuran (saat suhu campuran sudah stabil).



Hasil Pengamatan

Dari pengamatan supervisi di kelas guru mengajar menggunakan Media

ternyata ada beberapa peningkatan, antara lain :

1. Motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran meningkat

2. Perhatian peserta didik pada pembelajaran miningkat

3. Peserta didik lebih kreatif

4. Hasil belajar meningkat

















BARANG BEKAS

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MURAH

PENDAHULUAN

Program Better Education Tthrough Reformed Management and Universal

Teacher Upgrading (BERMUTU) adalah program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan. Adapun tujuan kegiatannya antara lain untuk

meningkatkan kinerja guru. Kriteria tercapainya indikator kinerja guru

ditandai dengan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang baik,

jika peserta didik mengalami dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

PENDAHULUAN

Program Better Education Tthrough Reformed Management and Universal

Teacher Upgrading (BERMUTU) adalah program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan. Adapun tujuan kegiatannya antara lain untuk

meningkatkan kinerja guru. Kriteria tercapainya indikator kinerja guru

ditandai dengan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang baik,

jika peserta didik mengalami dan memahami materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Gagne (dalam Sadiman, 1994:2) mengartikan media sebagai berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Sementara itu Briggs (dalam Sadiman,1994:2) mengatakan bahwa media

sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya

proses belajar terjadi, dan Wong ( dalam Sadiman,1994:2) menafsirkan

media sebagai alat atau mekanisme untuk menyalurkan pesan ke indra

peserta didik.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada

diri peserta didik. Media dapat dirancang sendiri oleh guru dengan

memperhatikan : 1) karakteristik materi ajar; 2) karakteristik peserta

didik; 3) kondisi sekolah; 4) kemampuan guru. Guru yang kreatif dan

inovatif akan selalu membelajarkan peserta didiknya dengan metode,

strategi, dan media yang berwariasi. Media pembelajaran bukan barang

mewah yang harus dibeli di toko, media pembelajaran dapat dirancang

sesederhana mungkin, yang terpenting adalah manfaat media bagi

pembelajaran tersebut.

Menurut Edgar Dale manusia pada hakekatnya dapat belajar melalui enam

tingkatan,yaitu 10% dari apa yang dibaca, 20 % dari apa yang didengar,

30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70

% dari apa dikatakan, dan 90 % dari apa dikatakan dan dilakukan.

Ada sebuah filosfi Cina mengatakan bahwa; saya dengar, saya lupa; saya

lihat, saya ingat; saya lakukan, saya paham. Dilihat dari proses

belajar mangajar, media mempunyai fungsi untuk menghindari hambatan

komunikasi dalam kegiatan belajar mangajar, secara garis besar peranan

media antara lain: 1) Menghindari terjadinya verbalisme;

2)Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 3) Membangkitkan minat atau

motivasi; 4) Meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) Merangsang

peserta didik untuk belajar; 6) Media memberikan pengalaman yang

menyeluruh (komprehensip) dari yang kongkrit ke yang abstrak.

PEMECAHAN MASALAH

Media pembelajaran dapat dibuat dari bahan-bahan bekas yang ada di

sekitar sekolah atau barang yang dikenal oleh peserta didik. Bagi

sekolah yang belum mempunyai laboratorium IPA dapat memanfaatkan

barang bekas sebagai media pembelajaran yang murah sebagai pengganti

alat eksperimen. Misal untuk membelajarkan materi kalor khususnya Azas

Black guru dapat menggunakan bekas tempat Pop Mie sebagai pengganti

kalorimeter .

Contoh :

Kalorimeter Pop Mie

Bekas tempat Pop Mie banyak berada di masyarakat, selama ini bekas

tempat Pop Mie hanya buang begitu saja oleh penggunannya. Seorang guru

yang kreatif dapat memanfaatkan barang bekas tersebut sebagai media

pembelajaran bahkan sebagai alat eksperimen pengganti kalorimeter.

Bahan yang diperlukan :

a. Bekas tempat POP Mie sebanyak 2 buah, satu ukuran besar yang lain

ukuran kecil.

b. Termometer Celcius

c. Sterofom ( pembungkus barang elektronik )

d. Pasir.

e. Garam dapur

Hasil Pengamatan

Dari pengamatan supervisi di kelas guru mengajar menggunakan Media

ternyata ada beberapa peningkatan, antara lain :

1. Motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran meningkat

2. Perhatian peserta didik pada pembelajaran miningkat

3. Peserta didik lebih kreatif

4. Hasil belajar meningkat













































Nama : suwarsih,S.Pd,M.Pd

Alamat : Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan

No comments:

Post a Comment