PERBAIKAN PEMBELAJARAN SISWA
KELAS IV MI AL-IHSAN KECAMATAN TANAH GROGOT
KABUPATEN PASER
TERHADAP MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PECAHAN
MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN
Jamiat
Abstrak : pembelajaran siswa selama ini masih rendah ,terutama materi
penjumlahan pecahan .siswa tidak memahami sifat – sifat operasi hitung
pecahan biasa,tidak memahami operasi hitung pecahan sempurna ,Pasif
dalam pembelajaran ,masih banyak siswa yang mengalami kesalahan dalam
penjumlahan pecahan .untuk mengatasi permasalahan tersebut .dilakukan
penelitian tindakan kelas yang bertujuan memperbaiki pembelajaran
siswa dalam penjumlahan pecahan melalui metode demontrasi dan latihan
,dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa langkah-langkah yang dapat
memperbaiki pembelajaran siswa adalah : (1). Kegiatan pendahuluan
dilakukan dengan guru memberi motivasi dengan menunjukkan manfaat
penjumlahan pecahan (2).kegiatan inti guru memberikan soal-soal yang
berkaitan dengan penjumlahan pecahan (3) kegiatan penutup dilakukan
dengan mereview materi yang sedang dipelajari . Adapun hasil
peningkatan perbaikan pembelajaran siswa dengan penerapan metode
demonstrasi adalah (dari rata-rata 65,3 dalam siklus 1 menjadi 82
siklus 2) begitupula ketuntasan meningkat dari 65,3 dalam siklus 1
menjadi 82 % pada siklus 2.
Kata Kunci : perbaikan ,penjumlahan ,pecahan ,demontrasi
Proses pembelajaran bertujuan untuk memperoleh hasil yang baik
ditandai dengan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, keaktifan
siswa dalam mengikuti pelajaran dan perolehan nilai yang memuaskan.
Namun dalam kenyataan tidak selalu seperti yang diharapkan berbagai
factor dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Factor-faktor internal
siswa sendiri sering menjadi kendala, seperti malas belajar dan
motivasi rendah. Selain itu, factor eksternal seperti kurang gizi,
dorongan orang tua yang masih lemah terhadap kegiatan belajar anak dan
alasan ekonomi lemah.
Dari sekian banyak factor yang berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa, yang tidak kalah penting adalah factor guru itu sendiri.
Kepegawaian guru dalam mencanang materi pembelajaran, melakukan proses
mengelola pembelajaran dengan baik akan sangat menentukan
keberhasilan siswa. Oleh karena itu, seorang guru yang ideal dan
professional tidak akan melakukan proses pembelajaran yang
asal-asalah. Pembelajaran yang tidak dirancang dengan baik, tidak akan
memuai hasil yang maksimal.
Pada pertengahan pembelajaran semester II penulis mengajarkan bidang
studi Matematika di Kelas IV MI Al-Ihsan Tanah Grogot dengan materi
"Operasi hitung bilangan pecahan ". Sebelum materi pembelajaran
berlangsung maka guru akan menjelaskan tentang bagaimana menanamkan
pemahaman tentang pecahan, pengertian pecahan, operasi pecahan
bilangan bulat, sifat-sifat bilangan pecahan untuk operasi penjumlahan
dan pengurangan, sangat memerlukan strategi penyampaian materi.
Dari hasil akhir diperoleh siswa yang masih sangat jauh dari yang
diharapkan. Dari jumlah siswa 27 orang, tidak seorangpun mendapat
nilai 92, hanya 3 orang yang mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat
nilai 70. sedangkan sebanyak 22 orang mendapat nilai 60 atau kurang.
Nilai rata-rata 55,25.
Melihat hasil evaluasi seperti diatas, penulis berusaha mencari
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Mengapa siswa
tidak mampu mengerjakan soal-soal sehingga nilai yang diperoleh jauh
dari yang diharapkan. Akhirnya penulis kesimpulan bahwa proses
pembelajaran yang telah dilakukan memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan (PTK).
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja
penulis selaku guru, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran matematika di kelas IV, dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika.
Dari hasil evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran mengenai
topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan" diperoleh data dari jumlah
siswa 28 orang, tidak seorangpun mendapat nilai 92, hanya 3 orang yang
mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat nilai 70, sedangkan sisanya
sebanyak 23 orang mendapat nilai 60 atau kurang. Nilai rata-rata kelas
hanya 55,25. berdasarkan fakta ini disimpulkan bahwa proses
pembelajaran yang dilakukan oleh penulis / guru gagal.
Kegagalan dalam proses pembelajaran dengan topic "jumlah siswa 27
orang tidak seorangpun mendapat nilai 90", hanya ada 3 orang yang
mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat nilai 70. sedangkan sisanya
sebanyak 23 orang mendapat nilai 60 atau kurang. Nilai rata-rata kelas
hanya 55,25. terletak pada hal berikut :
1. Siswa tidak memahami sifat-sifat operasi hitung pecahan biasa
2. Siswa tidak memahami sifat-sifat operasi pecahan hitungan sempurna
3. Siswa pasif dalam proses pembelajaran
4. Siswa tidak mau bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum dimengerti
Dalam proses pelaksanaan penelitian, penulisnya didampingi oleh teman
sejawat yang memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran. Dari hasil
pantauan dan evaluasi teman sejawat, penulis mendapat masukan yang
sangat berguna bagi pengembangan profesionalisme penulis selaku guru.
Setelah melakukan refleksi dan diskusi dengan kepala sekolah dan teman
sejawat, penulis menyimpulkan penyebab masalah kegagalan proses
pembelajaran dengan topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan",
sebagai berikut :
a. Cara guru dalam menyampaikan materi / mengajar dengan menggunakan
metode demonstrasi terlalu cepat bagi siswa
b. Guru mendemonstrasikan didepan kelas terlalu sederhana sehingga
siswa kurang memperhatikan.
c. Guru kurang memberikan soal-soal untuk latihan
Berdasarkan analisis masalah sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah penulisan ini adalah : Bagaimana cara meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SD pada Topik "Operasi hitung penjumlahan
pecahan" dengan menggunakan metode demonstrasi, dilengkapi media
gambar dan benda nyata, maka perhatian siswa akan lebih termotivasi
pada materi pembelajaran.
Tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan
permasalahan siswa terhadap topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan"
melalui metode demonstrasi dan latihan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada :
1. Penulis selaku guru untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme
2. Guru pada umumnya dalam hal mendapat informasi pentingnya metode
problem based solving
3. Dunia pendidikan sebagai suatu sumbangan penilaian
4. Untuk meningkatkan pemahama guru dalam membantu kesulitan siswa
terhadap mata pelajaran matematika
METODE
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas .penelitian tindakan
kelas yang reflektif dengan melakukan tindakan –tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran kelas
secara lebih profesional (sukidin,dkk,2002)
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI al-Ihsan Tanah Grogot tahun
pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 27 siswa penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 2 siklus ,tiap-tiap siklus dilaksanakan melalui
tahapan perencanaan tindakan ,pelaksanaan tindakan , observasi dan
refleksi .
Data yng dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar berupa
ketuntasan belajar siswa yang membandingkan data pada setiap siklus
,berikut prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Perbaikan proses pembelajaran matematika di kelas IV ini dilatar
belakangi oleh perolehan nilai siswa yang bervariasi, ada perbedaan
antara nilai tinggi dan rendah yang sangat berpengaruh dengan
rata-rata kelas yang juga rendah. Setelah diadakan proses pembelajaran
dalam dua siklus, rata-rata kelas meningkat tajam menjadi 83. hasilnya
dapat dilihat pada table berikut.
TABEL NILAI SISWA KELAS IV DI MI AL-IHSAN TANAH GROGOT
Nomor Nama Siswa Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Ket
Urut Induk Siklus I Siklus II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27 Ade Satria
Ahmad Fikri
Budi Santoso
Dedy Rizaldi
Dhiaz Meta.P
Dicky Ade.F
Diva Auralia.R
Ervin Matoreang
Fadhil Maulana
Feraulina Sari D
Hafizh Maulana
Khoirul Anggara
Jammy Sukma. J
Mardiana
M.Febrian W
Nanda Pratiwi
Nur Sabrina
Pebriana R
Fahmi Ihsan
Rini Nur Etika S
Rzky Yniarti
Rikhana Amalia
Ramadhan Eka
Rahman Z
Sasha Winaya
Vio Anindesari
Yosia Selvanun 40
30
50
50
70
70
80
30
70
70
80
40
80
80
20
70
65
80
40
80
80
80
40
20
100
70
70 60
50
60
70
70
80
100
50
80
80
100
60
100
100
60
80
70
100
60
100
100
80
60
60
100
80
80 70
70
80
100
100
100
100
70
100
100
100
70
100
100
70
100
80
100
70
100
100
100
70
70
100
80
80 Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah nilai 1.650 2.130 2.420
Nilai Rata-Rata 61.11 78.88 89.62
B. Pembahasan Bagi Setiap Siklus
Pada siklus I 16,7 % siswa dapat menjawa semua soal dengan benar,
tetapi tidak lebih banyak siswa (23,3%) hanya menjawab 2 soal yang
benar. Jadi proses pembelajaran pada siklus I ini belum memuaskan
TABEL NILAI DAYA SERAP SELURUH SISWA PADA SIKLUS I
NO JENJANG NILAI BANYAK SISWA NILAI
1
2
3
4
5
6
7 10
8
7
6
5
4
3 11
6
3
6
8
-
- 110
48
21
36
-
-
-
JUMLAH 27 215
Daya serap :
Dan observasi pada siklus I telah diperoleh nilai 8 siswa 80 keatas
sedangkan nilai 60 kebawah 2 siswa dengan daya serap 79,62%
GRAFIK NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV
SEBELUM PERBAIKAN
RENTANG NILAI PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SIKLUS I DAN II
NOMOR RENTANG NILAI PERBAIKAN KETERANGAN
SIKLUS I SIKLUS II
1 10 S/D 40 - - TIDAK TUNTAS
2 50 S/D 70 12 8 TUNTAS
3 80 S/D 100 15 19 TUNTAS
JUMLAH 27 27
GRAFIK II NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV
SIKLUS I (SATU)
GRAFIK II NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV
SIKLUS II (DUA)
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II terlihat adanya peningkatan
jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar lebih banyak.
Selain itu perubahan yang juga terjadi pada rata-rata kelas pada
peningkatan daya serap keseluruhan siswa. Berdasarkan fakta tersebut
dapat dikatakan proses pembelajaran matematika pada siklus II telah
berhasil .
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 terlihat adanya peningkatan
jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar. Selain itu perubahan
juga terjadi pada peningkatan nilai daya serap keseluruhan siswa 65,3
% pada siklus I menjadi 82 % pada siklus II. Berdasarkan pakta ini
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi operasi penjumlahan
pecahan biasa dan pecahan campuran, akan lebih berhasil bila
dilaksanakan sebagai berikut :
Pembelajaran dimulai dengan contoh-contoh perkalian pecahan yang sederhana
Proses pembelajaran dilakukan dengan Tanya jawab interaktif'
Memperbanyak latihan penyelesaian soal-soal
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, disarankan agar dalam pembelajaran
materi operasi penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran
dilakukan dengan :
Pembelajaran dimulai dengan contoh-contoh penjumlahan pecahan yang sederhana
Proses pembelajaran dilakukan dengan Tanya jawab interaktif
Memperbanyak latihan penyelesaian soal-soal
DAFTAR RUJUKAN
Suyati,M.Kafid.Matematika SD Kelas IV Erlangga
Mustaqim Burhan. Matematika SD Kelas IV Aneka Ilmu
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Formal BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan) 2006
Wandani,I.G.A.K; Nasoetion.N (2004) Penelitian Terhadap Kelas: Jakarta
: Universitas Terbuka
Wandani,I.G.A.K; Julaeha.S : Marsinah.N (2004) Pemantapan Kemampuan
Profesional Jakarta : Universitas Terbuka
Andayani, dkk 2007. Pemantapan Kemampuan Propesional Jakarta:
Universitas Terbuka 2008
Nama : jamiat .S.Pd
Alamat : Prum Jone Indah Tana Paser
No comments:
Post a Comment