Pages

Thursday, February 21, 2013

Jamiat .S.Pd GURU INDONESIA

PERBAIKAN PEMBELAJARAN SISWA

KELAS IV MI AL-IHSAN KECAMATAN TANAH GROGOT

KABUPATEN PASER

TERHADAP MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PECAHAN

MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN



Jamiat



Abstrak : pembelajaran siswa selama ini masih rendah ,terutama materi

penjumlahan pecahan .siswa tidak memahami sifat – sifat operasi hitung

pecahan biasa,tidak memahami operasi hitung pecahan sempurna ,Pasif

dalam pembelajaran ,masih banyak siswa yang mengalami kesalahan dalam

penjumlahan pecahan .untuk mengatasi permasalahan tersebut .dilakukan

penelitian tindakan kelas yang bertujuan memperbaiki pembelajaran

siswa dalam penjumlahan pecahan melalui metode demontrasi dan latihan

,dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa langkah-langkah yang dapat

memperbaiki pembelajaran siswa adalah : (1). Kegiatan pendahuluan

dilakukan dengan guru memberi motivasi dengan menunjukkan manfaat

penjumlahan pecahan (2).kegiatan inti guru memberikan soal-soal yang

berkaitan dengan penjumlahan pecahan (3) kegiatan penutup dilakukan

dengan mereview materi yang sedang dipelajari . Adapun hasil

peningkatan perbaikan pembelajaran siswa dengan penerapan metode

demonstrasi adalah (dari rata-rata 65,3 dalam siklus 1 menjadi 82

siklus 2) begitupula ketuntasan meningkat dari 65,3 dalam siklus 1

menjadi 82 % pada siklus 2.

Kata Kunci : perbaikan ,penjumlahan ,pecahan ,demontrasi

Proses pembelajaran bertujuan untuk memperoleh hasil yang baik

ditandai dengan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, keaktifan

siswa dalam mengikuti pelajaran dan perolehan nilai yang memuaskan.

Namun dalam kenyataan tidak selalu seperti yang diharapkan berbagai

factor dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Factor-faktor internal

siswa sendiri sering menjadi kendala, seperti malas belajar dan

motivasi rendah. Selain itu, factor eksternal seperti kurang gizi,

dorongan orang tua yang masih lemah terhadap kegiatan belajar anak dan

alasan ekonomi lemah.

Dari sekian banyak factor yang berpengaruh terhadap keberhasilan

siswa, yang tidak kalah penting adalah factor guru itu sendiri.

Kepegawaian guru dalam mencanang materi pembelajaran, melakukan proses

mengelola pembelajaran dengan baik akan sangat menentukan

keberhasilan siswa. Oleh karena itu, seorang guru yang ideal dan

professional tidak akan melakukan proses pembelajaran yang

asal-asalah. Pembelajaran yang tidak dirancang dengan baik, tidak akan

memuai hasil yang maksimal.

Pada pertengahan pembelajaran semester II penulis mengajarkan bidang

studi Matematika di Kelas IV MI Al-Ihsan Tanah Grogot dengan materi

"Operasi hitung bilangan pecahan ". Sebelum materi pembelajaran

berlangsung maka guru akan menjelaskan tentang bagaimana menanamkan

pemahaman tentang pecahan, pengertian pecahan, operasi pecahan

bilangan bulat, sifat-sifat bilangan pecahan untuk operasi penjumlahan

dan pengurangan, sangat memerlukan strategi penyampaian materi.

Dari hasil akhir diperoleh siswa yang masih sangat jauh dari yang

diharapkan. Dari jumlah siswa 27 orang, tidak seorangpun mendapat

nilai 92, hanya 3 orang yang mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat

nilai 70. sedangkan sebanyak 22 orang mendapat nilai 60 atau kurang.

Nilai rata-rata 55,25.

Melihat hasil evaluasi seperti diatas, penulis berusaha mencari

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Mengapa siswa

tidak mampu mengerjakan soal-soal sehingga nilai yang diperoleh jauh

dari yang diharapkan. Akhirnya penulis kesimpulan bahwa proses

pembelajaran yang telah dilakukan memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran

melalui penelitian tindakan (PTK).

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja

penulis selaku guru, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran matematika di kelas IV, dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika.

Dari hasil evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran mengenai

topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan" diperoleh data dari jumlah

siswa 28 orang, tidak seorangpun mendapat nilai 92, hanya 3 orang yang

mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat nilai 70, sedangkan sisanya

sebanyak 23 orang mendapat nilai 60 atau kurang. Nilai rata-rata kelas

hanya 55,25. berdasarkan fakta ini disimpulkan bahwa proses

pembelajaran yang dilakukan oleh penulis / guru gagal.

Kegagalan dalam proses pembelajaran dengan topic "jumlah siswa 27

orang tidak seorangpun mendapat nilai 90", hanya ada 3 orang yang

mendapat nilai 80 dan 2 orang mendapat nilai 70. sedangkan sisanya

sebanyak 23 orang mendapat nilai 60 atau kurang. Nilai rata-rata kelas

hanya 55,25. terletak pada hal berikut :

1. Siswa tidak memahami sifat-sifat operasi hitung pecahan biasa

2. Siswa tidak memahami sifat-sifat operasi pecahan hitungan sempurna

3. Siswa pasif dalam proses pembelajaran

4. Siswa tidak mau bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum dimengerti

Dalam proses pelaksanaan penelitian, penulisnya didampingi oleh teman

sejawat yang memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran. Dari hasil

pantauan dan evaluasi teman sejawat, penulis mendapat masukan yang

sangat berguna bagi pengembangan profesionalisme penulis selaku guru.

Setelah melakukan refleksi dan diskusi dengan kepala sekolah dan teman

sejawat, penulis menyimpulkan penyebab masalah kegagalan proses

pembelajaran dengan topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan",

sebagai berikut :

a. Cara guru dalam menyampaikan materi / mengajar dengan menggunakan

metode demonstrasi terlalu cepat bagi siswa

b. Guru mendemonstrasikan didepan kelas terlalu sederhana sehingga

siswa kurang memperhatikan.

c. Guru kurang memberikan soal-soal untuk latihan

Berdasarkan analisis masalah sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah penulisan ini adalah : Bagaimana cara meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IV SD pada Topik "Operasi hitung penjumlahan

pecahan" dengan menggunakan metode demonstrasi, dilengkapi media

gambar dan benda nyata, maka perhatian siswa akan lebih termotivasi

pada materi pembelajaran.

Tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan

permasalahan siswa terhadap topic "Operasi hitung penjumlahan pecahan"

melalui metode demonstrasi dan latihan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada :

1. Penulis selaku guru untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme

2. Guru pada umumnya dalam hal mendapat informasi pentingnya metode

problem based solving

3. Dunia pendidikan sebagai suatu sumbangan penilaian

4. Untuk meningkatkan pemahama guru dalam membantu kesulitan siswa

terhadap mata pelajaran matematika





METODE

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas .penelitian tindakan

kelas yang reflektif dengan melakukan tindakan –tindakan tertentu agar

dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran kelas

secara lebih profesional (sukidin,dkk,2002)

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI al-Ihsan Tanah Grogot tahun

pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 27 siswa penelitian tindakan

kelas ini terdiri dari 2 siklus ,tiap-tiap siklus dilaksanakan melalui

tahapan perencanaan tindakan ,pelaksanaan tindakan , observasi dan

refleksi .

Data yng dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar berupa

ketuntasan belajar siswa yang membandingkan data pada setiap siklus

,berikut prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Perbaikan proses pembelajaran matematika di kelas IV ini dilatar

belakangi oleh perolehan nilai siswa yang bervariasi, ada perbedaan

antara nilai tinggi dan rendah yang sangat berpengaruh dengan

rata-rata kelas yang juga rendah. Setelah diadakan proses pembelajaran

dalam dua siklus, rata-rata kelas meningkat tajam menjadi 83. hasilnya

dapat dilihat pada table berikut.

TABEL NILAI SISWA KELAS IV DI MI AL-IHSAN TANAH GROGOT

Nomor Nama Siswa Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Ket

Urut Induk Siklus I Siklus II

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27 Ade Satria

Ahmad Fikri

Budi Santoso

Dedy Rizaldi

Dhiaz Meta.P

Dicky Ade.F

Diva Auralia.R

Ervin Matoreang

Fadhil Maulana

Feraulina Sari D

Hafizh Maulana

Khoirul Anggara

Jammy Sukma. J

Mardiana

M.Febrian W

Nanda Pratiwi

Nur Sabrina

Pebriana R

Fahmi Ihsan

Rini Nur Etika S

Rzky Yniarti

Rikhana Amalia

Ramadhan Eka

Rahman Z

Sasha Winaya

Vio Anindesari

Yosia Selvanun 40

30

50

50

70

70

80

30

70

70

80

40

80

80

20

70

65

80

40

80

80

80

40

20

100

70

70 60

50

60

70

70

80

100

50

80

80

100

60

100

100

60

80

70

100

60

100

100

80

60

60

100

80

80 70

70

80

100

100

100

100

70

100

100

100

70

100

100

70

100

80

100

70

100

100

100

70

70

100

80

80 Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Tuntas

Jumlah nilai 1.650 2.130 2.420

Nilai Rata-Rata 61.11 78.88 89.62







B. Pembahasan Bagi Setiap Siklus

Pada siklus I 16,7 % siswa dapat menjawa semua soal dengan benar,

tetapi tidak lebih banyak siswa (23,3%) hanya menjawab 2 soal yang

benar. Jadi proses pembelajaran pada siklus I ini belum memuaskan

TABEL NILAI DAYA SERAP SELURUH SISWA PADA SIKLUS I

NO JENJANG NILAI BANYAK SISWA NILAI

1

2

3

4

5

6

7 10

8

7

6

5

4

3 11

6

3

6

8

-

- 110

48

21

36

-

-

-

JUMLAH 27 215



Daya serap :

Dan observasi pada siklus I telah diperoleh nilai 8 siswa 80 keatas

sedangkan nilai 60 kebawah 2 siswa dengan daya serap 79,62%





















GRAFIK NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV

SEBELUM PERBAIKAN



RENTANG NILAI PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SIKLUS I DAN II

NOMOR RENTANG NILAI PERBAIKAN KETERANGAN

SIKLUS I SIKLUS II

1 10 S/D 40 - - TIDAK TUNTAS

2 50 S/D 70 12 8 TUNTAS

3 80 S/D 100 15 19 TUNTAS

JUMLAH 27 27















GRAFIK II NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV

SIKLUS I (SATU)







GRAFIK II NILAI HASIL OBSERVASI MATEMATIKA KELAS IV

SIKLUS II (DUA)



















Berdasarkan hasil observasi pada siklus II terlihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar lebih banyak.

Selain itu perubahan yang juga terjadi pada rata-rata kelas pada

peningkatan daya serap keseluruhan siswa. Berdasarkan fakta tersebut

dapat dikatakan proses pembelajaran matematika pada siklus II telah

berhasil .





KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi pada siklus 2 terlihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar. Selain itu perubahan

juga terjadi pada peningkatan nilai daya serap keseluruhan siswa 65,3

% pada siklus I menjadi 82 % pada siklus II. Berdasarkan pakta ini

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi operasi penjumlahan

pecahan biasa dan pecahan campuran, akan lebih berhasil bila

dilaksanakan sebagai berikut :

Pembelajaran dimulai dengan contoh-contoh perkalian pecahan yang sederhana

Proses pembelajaran dilakukan dengan Tanya jawab interaktif'

Memperbanyak latihan penyelesaian soal-soal

Berdasarkan pada kesimpulan diatas, disarankan agar dalam pembelajaran

materi operasi penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran

dilakukan dengan :

Pembelajaran dimulai dengan contoh-contoh penjumlahan pecahan yang sederhana

Proses pembelajaran dilakukan dengan Tanya jawab interaktif

Memperbanyak latihan penyelesaian soal-soal







DAFTAR RUJUKAN

Suyati,M.Kafid.Matematika SD Kelas IV Erlangga

Mustaqim Burhan. Matematika SD Kelas IV Aneka Ilmu

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Formal BSNP

(Badan Standar Nasional Pendidikan) 2006

Wandani,I.G.A.K; Nasoetion.N (2004) Penelitian Terhadap Kelas: Jakarta

: Universitas Terbuka

Wandani,I.G.A.K; Julaeha.S : Marsinah.N (2004) Pemantapan Kemampuan

Profesional Jakarta : Universitas Terbuka

Andayani, dkk 2007. Pemantapan Kemampuan Propesional Jakarta:

Universitas Terbuka 2008











Nama : jamiat .S.Pd

Alamat : Prum Jone Indah Tana Paser

No comments:

Post a Comment