Kota Jakarta selama ini bergulat dengan masalah faktual, yakni banjir
dan macet yang belum teratasi, namun ada permasalahan yang perlu
perhatian lebih dari Pemerintah Daerah. Pertama tentang penggunaan air
tanah yang tidak terkendali dari penduduk Jakarta, menimbulkan
rongga-rongga dalam tanah hingga terjadi abrasi air laut yang kini
telah jauh menerobos jantung kota Jakarta. Informasi menunjukkan
daerah sebelah utara Jakarta, setiap tahun turun 5 cm. Tidak mustahil
dalam satu dasawarsa yang akan datang pondasi gedung-gedung tinggi di
Jakartai akan runtuh karena abrasi air laut. Kedua pengembangan
Jakarta dengan program reklamasi pantai, hingga menyebabkan deburan
ombak laut terhambat oleh bangunan-apartemen dan hotel yang dibangun
di sepanjang pantai belahan utara kota Jakarta. Tidak mustahil jika
suatu saat ada letusan anak gunung Krakatau aktif yang bersemayam di
dasar laut selat Sunda akan menyebabkan tsunami.
Solusi dalam mengatasi masalah banjir dan penggunaan air tanah itu
menurut pendapat saya adalah dengan cara mengutamakan penggunaan batu
konblok daripada aspal pada area parkir gedung pemerintahan dan
komersial yang tersebar di Jakarta agar air hujan menyerap langsung
ke dalam tanah serta menjadi cadangan air tanah. Hal ini juga akan
mengurangi luapan air hujan di permukaan jalan-jalan di Jakarta. Dan
jika Pemda mengadakan pembebasan areal/lahan bantaran kali atau
lainnya hendaknya harus jelas peruntukannya, paling tidak memanfaatkan
arel/lahan misalnya untuk taman, agar tidak ditempati lagi oleh
pengguna lahan.
Nama : Chairuddin Oesman, S.Pd
Alamat : chairoes@yahoo.co.id SDN Bendungan Hilir 02
No comments:
Post a Comment